Sabtu, 14 Maret 2009

Perkembangan Masa Kanak-kanak Awal

Usia 2 – 7 tahun (tahap pre-operasional) merupakan saat berkembangnya operasi logika yang sebenarnya. Operation: tindakan mental yang fleksibel yang dapat dikombinasikan dengan yang lainnya untuk memecahkan masalah. Ada sebuah contoh kasus ilusi Muller-Lyer. Dua kelompok masing-masing berusia 4 tahun dan kelompok usia 8 tahun. Masing-masing anak diperlihatkan 2 tongkat, A dan B. Tiap anak diminta untuk membandingkan 2 tongkat itu, kemudian mengatakan apakah salah satunya berukuran lebih panjang atau keduanya berukuran sama.  diasumsikan bahwa semua anak mengenali bahwa A dan B sama panjang (pada kenyataannya memang sama panjang). Kemudian tongkat B dipindahkan (dibalik). Tongkat B terlihat lebih panjang dibanding tongkat A. Tiap anak ditanya apakah salah satu tongkat lebih panjang dari lainnya atau apakah keduanya sama panjang. Kebanyakan anak usia 4 tahun mengatakan bahwa tongkat B lebih panjang dan kebanyakan anak usia 8 tahun mengatakan bahwa keduanya sama panjang. Anak yang lebih tua memiliki operasi logika yang fleksibel dan memungkinkan mereka untuk membalik gerakan tongkat secara mental. Mereka dapat bayangkan memutar tongkat pada konfigurasi aslinya dan mereka tahu bila seperti itu, maka A dan B hampir sama. Anak yang lebih muda sebaliknya tidak memiliki operasi logika yang fleksibel.

Penelitian itu menunjukkan “identity concept” yang sederhana pada anak usia 4 tahun, di mana karakteristik seperti panjang suatu benda harusnya tidak berubah hanya karena benda itu telah dipindahkan pada lokasi yang baru. Pada tahap ini mulai berkembangnya “representational thought”, yaitu kemampuan untuk membentuk simbol-simbol mental untuk mewakili benda-benda atau kejadian-kejadian yang tidak terjadi saat itu.

Pada masa kanak-kanak awal mulai muncul adanya egosentrisme, yaitu ketidakmampuan untuk menggunakan sudut pandang orang lain di mana anak cenderung beranggapan bahwa orang lain melihat dunia seperti mereka melihat dunia itu. Hal ini tidak berarti keegoisan sebaliknya menunjukkan keterbatasan intelektual. Pada usia ini juga muncul anggapan bahwa suatu benda memiliki jiwa/hidup (animisme).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar