Sabtu, 14 Maret 2009

Perkembangan Emosi Masa Bayi/ Infancy

Bayi yang tersenyum apakah berarti menunjukkan bahwa ia senang? Apa yang kelihatannya adalah sebuah emosi, mungkin saja bukan. Pada usia 3 atau 4 bulan bayi lebih banyak tersenyum kepada ibunya dibandingkan kepada perempuan asing yang sama-sama menguatkannya. Pada usia 5 bulan, bayi sudah mulai mengombinasikan senyuman dengan tawaan, hal ini menunjukkan ada serangkaian perubahan yang ditandai dalam macam stimulasi yang ditandai oleh tawaan, contoh: pada pertengahan tahun pertama, bayi akan tertawa pada stimulasi yang melibatkan sentuhan-seperti ketika dikeliti atau ditiup perutnya.

Emosi, seperti kebahagiaan  berkembang bersamaan dengan kecerdasan anak. Kesenangan yang sederhana yang bukan merupakan tuntutan kognitif mungkin menyenangkan bagi bayi yang belum matang, tapi sejalan dengan proses perkembangan kognitif, seorang bayi perlu tantangan intelektual yang ditingkatkan untuk mengekspresikan kesenangan dan kelucuannya. Ketika bayi melihat sebuah objek dan dapat mencocokkannya dengan skema yang dimiliki (dan kemudian mengenalinya), hasilnya adalah kesenangan yang ditandai dengan senyuman atau tawa.

Beberapa Masalah pada Masa Bayi

Masalah umum yang terjadi pada tahun pertama adalah masalah pemberian makanan-khususnya ketidaknyamanan yang berhubungan dengan pencernaan yang dikenal dengan “sakit perut” dan “muntahan”, sembelit dan diare, pola tidur yang tidak tetap juga tangisan keras yang membingungkan.

Pada akhir tahun pertama mendekati tahun kedua, masalah yang terjadi melibatkan suatu konflik antara pertumbuhan fisik bayi dengan proses mental dan usaha orangtua untuk mengatur tindakannya di mana bagi mereka hal itu tampak bersifat agresif dan berbahaya, contohnya: sikap keras kepala dan kemarahan. Ketegangan yang terlibat ketika menghadapi masalah bayi dapat membuat orangtua merasa tidak cukup tahu bahkan marah kepada bayinya.

Beberapa perasaan yang berkaitan dengan masalah keuangan dan kekhawatiran tidak mendapat pekerjaan dapat menciptakan tahap penyiksaan pada anak.

· Down syndrome merupakan salah satu masalah yang ada. Meski sindrom ini disebabkan oleh kromosom yang tidak normal, biasanya tidak menurun.

· Infantile autism muncul selama satu tahun pertama, di mana penderita gagal menunjukkan ciri-ciri kejadian penting pada masa bayi. Gagal untuk fokus pada mata seseorang, tidak tersenyum untuk merespons wajah dan suara orang dan tidak menunjukkan tanda kedekatan (attachment) sebagai protes ketika ditinggalkan orangtuanya.

· Failure to trive (kegagalan untuk berkembang) ditunjukkan dengan sikap apatis, kurangnya minat sosial yang normal dan kekurangan nutrisi yang penting.

· Hal-hal tersebut muncul pada situasi di mana bayi diabaikan, disiksa dan kurang diberi stimulus.

· Piaget berpendapat bahwa dalam konteks bermain, anak membuat peralihan dari cara berpikir sensori motorik kepada cara berpikir yang melibatkan manipulasi simbol secara internal. Frekuensi dan intensitas interaksi dengan teman sebaya mendorong anak untuk berhubungan dengan masalah interpersonal, seperti cara mengatasi masalah dengan impuls agresif dan belajar bagaimana menolong orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar